Pengertian, Rumus, Dan Suara Aturan Ohm, Lengkap!
Wednesday, September 25, 2019
Edit
Dalam mata pelajaran elektro atau fisika, terdapat pelajaran yang membahas apa itu aturan Ohm. Dalam aturan Ohm terdapat suara aturan Ohm dan rumus aturan Ohm. Dimana suara dan rumus aturan Ohm menjadi pedoman mengerjakan banyak sekali jenis soal serta mengaplikasikannya di kehidupan. Berikut pengertian aturan ohm dan suara aturan ohm.
Secara matematis, berikut persamaan aturan Ohm :
V = I R
Keterangan :
I = merupakan arus listrik yang mengalir pada penghantar dalam satuan Ampere.
V = merupakan tegangan listrik pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt.
R = merupakan nilai kendala listrik atau resistansi pada penghantar dalam satuan ohm.
Hukum Ohm dicetuskan Georg Simon Ohm, merupakan fisikawan Jerman tahun 1825 serta dipublikasikan pada paper berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827. Untuk klarifikasi lebih lanjut, berikut suara aturan ohm.
Untuk lebih terang mengenai suara aturan Ohm, Anda sanggup melaksanakan praktikum sederhana dengan sebuah Rangkaian Elektronika menyerupai dibawah ini :
Rangkaian elektro tersebut hanya membutuhkan DC Generator (Power Supply), Potensiometer, Voltmeter, dan Amperemeter sesuai dengan nilai yang diperlukan. Dari rangkaian elektro sederhana tersebut, Anda sanggup membandingkan antara Teori Hukum Ohm dengan hasil praktikum sederhana dalam menghitung Resistansi/Hambatan (R), Arus Listrik (I), dan Tegangan (V).
Berikut suara aturan ohm :
V = I x R
I = V / R
R = V / I
Keterangan :
V = yaitu Voltage (Beda Potensial atau Tegangan, satuan Volt (V))
I = yaitu Current (Arus Listrik, satuan unitnya yaitu Ampere (A))
R = yaitu Resistance (Resistansi atau hambatan, satuan unitnya yaitu Ohm (Ω))
Kegunaan Teori Hukum Ohm pada Rangkaian elektro yaitu untuk memperkecil tegangan, memperoleh nilai kendala atau resistansi yang diinginkan, dan memperkecil arus listrik.
Satu hal yang perlu diingat dalam rumus aturan ohm yaitu satuan unit yang digunakannya antara lain : Ampere, Ohm dan Volt. Apabila memakai satuan unit lainnya, menyerupai kilovolt, kiloohm, miliampere, megaohm, dan milivolt, maka terlebih dahulu melaksanakan konversi ke dalam satuan unit Ampere, Ohm, dan Volt untuk mempermudah perhitungan dan memperoleh hasil yang benar.
1) Contoh Soal Hukum Ohm Arus Listrik (I)
Guna menuntaskan soal menghitung I atau arus listrik, kita harus memakai rumus I = V x R.
Contoh Soal :
Aturlah DC Generator atau power supply semoga menghasilkan output 20 V, Selanjutnya aturlah nilai dari Potensiometer menjadi 20 Ohm. Tentukanlah berapa nilai arus listrik (I) !.
Jawaban :
Untuk menuntaskan soal diatas, yang harus dilakukan yaitu memasukkan nilai tegangan 10 V dan nilai resistansi potensiometer yang mempunyai jumlah 20 Ohm ke rumus aturan Ohm.
I = V / R
I = 20 / 20
I = 1 Ampere
Sehingga sanggup disimpulkan bahwa nilai arus listriknya yaitu 1 Ampere.
2) Contoh Soal Hukum Ohm Menghitung V (Tegangan)
Untuk rujukan soal aturan Ohm menghitung tegangan (V), kita memakai rumus V = I x R .
Contoh Soal :
Aturlah nilai kendala (R) Potensiometer ke dalam 1000 Ohm dan Power supply hingga mendapat Arus Listrik berjumlah 10 mA. Tentukanlah tegangan yang didapatnya !
Jawaban :
Untuk mengerjakan soal diatas, yang pertama harus dilakukan yaitu mengkonversi satuan unit Arus Listrik menjadi ampere, yaitu : 10 mA = 0.01 Ampere.
Kemudian hitung nilai resistansi potensiometer 1000 Ohm dan Arus Listrik (I) 0.01 Ampere ke rumus aturan Ohm menyerupai berikut : V = I x R
V = 0.01 x 1000
V = 10 Volt
Sehingga sanggup disimpulkan bahwa nilai tegangan (V) yaitu 10 Volt.
3) Contoh Soal Hukum Ohm Menghitung R (Resistansi atau Hambatan)
Untuk soal menghitung R (hambatan), maka memakai rumus R = V x I .
Contoh Soal :
Nilai tegangan pada Volmeter yaitu 6 V dan nilai arus listrik (I) yaitu 0.5 A. Hitunglah berapa nilai dari R pada Potensiometer !.
Jawaban :
Untuk mengerjakan soal diatas, masukkan nilai tegangan 6 V dan nilai arus listrik 0.5 A ke dalam rumus aturan Ohm, menyerupai berikut :
R = V / I
R = 6 /0.5
R = 12 Ohm
Sehingga sanggup disimpulkan bahwa nilai R (hambatan atau resistensi) yaitu 12 Ohm.
Itulah artikel mengenai pengertian aturan ohm, suara aturan ohm, rumus aturan ohm, dan rujukan soal aturan ohm beserta jawabannya.
Pengertian Hukum Ohm
Hukum Ohm merupakan suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang melewati penghantar akan berbanding lurus dengan beda potensial yang dikenakan kepadanya. Sebuah benda penghantar bisa disebut mematuhi aturan Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung pada besar dan polaritas beda potensial yang diterapkan kepadanya. Meskipun hal tersebut tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun terdapat istilah “hukum” tetap digunakan dengan alasan sejarah.Secara matematis, berikut persamaan aturan Ohm :
V = I R
Keterangan :
I = merupakan arus listrik yang mengalir pada penghantar dalam satuan Ampere.
V = merupakan tegangan listrik pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt.
R = merupakan nilai kendala listrik atau resistansi pada penghantar dalam satuan ohm.
Hukum Ohm dicetuskan Georg Simon Ohm, merupakan fisikawan Jerman tahun 1825 serta dipublikasikan pada paper berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827. Untuk klarifikasi lebih lanjut, berikut suara aturan ohm.
Bunyi Hukum Ohm
Bunyi aturan Ohm yaitu aturan yang menyatakan bahwa besar berpengaruh arus yang mengalir ke penghantar akan sebanding dengan beda potensial diantara ujung-ujung penghantar tersebut jikalau suhunya sanggup dijaga itu konsisten.Untuk lebih terang mengenai suara aturan Ohm, Anda sanggup melaksanakan praktikum sederhana dengan sebuah Rangkaian Elektronika menyerupai dibawah ini :
Rangkaian elektro tersebut hanya membutuhkan DC Generator (Power Supply), Potensiometer, Voltmeter, dan Amperemeter sesuai dengan nilai yang diperlukan. Dari rangkaian elektro sederhana tersebut, Anda sanggup membandingkan antara Teori Hukum Ohm dengan hasil praktikum sederhana dalam menghitung Resistansi/Hambatan (R), Arus Listrik (I), dan Tegangan (V).
Berikut suara aturan ohm :
Rumus Hukum Ohm
Rumus aturan Ohm yaitu sebagai berikut :V = I x R
I = V / R
R = V / I
Keterangan :
V = yaitu Voltage (Beda Potensial atau Tegangan, satuan Volt (V))
I = yaitu Current (Arus Listrik, satuan unitnya yaitu Ampere (A))
R = yaitu Resistance (Resistansi atau hambatan, satuan unitnya yaitu Ohm (Ω))
Kegunaan Teori Hukum Ohm pada Rangkaian elektro yaitu untuk memperkecil tegangan, memperoleh nilai kendala atau resistansi yang diinginkan, dan memperkecil arus listrik.
Satu hal yang perlu diingat dalam rumus aturan ohm yaitu satuan unit yang digunakannya antara lain : Ampere, Ohm dan Volt. Apabila memakai satuan unit lainnya, menyerupai kilovolt, kiloohm, miliampere, megaohm, dan milivolt, maka terlebih dahulu melaksanakan konversi ke dalam satuan unit Ampere, Ohm, dan Volt untuk mempermudah perhitungan dan memperoleh hasil yang benar.
Contoh Soal Hukum Ohm dan Jawabannya
Untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan terkait aturan ohm, berikut terdapat beberapa rujukan soal aturan ohm beserta jawabannya :1) Contoh Soal Hukum Ohm Arus Listrik (I)
Guna menuntaskan soal menghitung I atau arus listrik, kita harus memakai rumus I = V x R.
Contoh Soal :
Aturlah DC Generator atau power supply semoga menghasilkan output 20 V, Selanjutnya aturlah nilai dari Potensiometer menjadi 20 Ohm. Tentukanlah berapa nilai arus listrik (I) !.
Jawaban :
Untuk menuntaskan soal diatas, yang harus dilakukan yaitu memasukkan nilai tegangan 10 V dan nilai resistansi potensiometer yang mempunyai jumlah 20 Ohm ke rumus aturan Ohm.
I = V / R
I = 20 / 20
I = 1 Ampere
Sehingga sanggup disimpulkan bahwa nilai arus listriknya yaitu 1 Ampere.
2) Contoh Soal Hukum Ohm Menghitung V (Tegangan)
Untuk rujukan soal aturan Ohm menghitung tegangan (V), kita memakai rumus V = I x R .
Contoh Soal :
Aturlah nilai kendala (R) Potensiometer ke dalam 1000 Ohm dan Power supply hingga mendapat Arus Listrik berjumlah 10 mA. Tentukanlah tegangan yang didapatnya !
Jawaban :
Untuk mengerjakan soal diatas, yang pertama harus dilakukan yaitu mengkonversi satuan unit Arus Listrik menjadi ampere, yaitu : 10 mA = 0.01 Ampere.
Kemudian hitung nilai resistansi potensiometer 1000 Ohm dan Arus Listrik (I) 0.01 Ampere ke rumus aturan Ohm menyerupai berikut : V = I x R
V = 0.01 x 1000
V = 10 Volt
Sehingga sanggup disimpulkan bahwa nilai tegangan (V) yaitu 10 Volt.
3) Contoh Soal Hukum Ohm Menghitung R (Resistansi atau Hambatan)
Untuk soal menghitung R (hambatan), maka memakai rumus R = V x I .
Contoh Soal :
Nilai tegangan pada Volmeter yaitu 6 V dan nilai arus listrik (I) yaitu 0.5 A. Hitunglah berapa nilai dari R pada Potensiometer !.
Jawaban :
Untuk mengerjakan soal diatas, masukkan nilai tegangan 6 V dan nilai arus listrik 0.5 A ke dalam rumus aturan Ohm, menyerupai berikut :
R = V / I
R = 6 /0.5
R = 12 Ohm
Sehingga sanggup disimpulkan bahwa nilai R (hambatan atau resistensi) yaitu 12 Ohm.
Itulah artikel mengenai pengertian aturan ohm, suara aturan ohm, rumus aturan ohm, dan rujukan soal aturan ohm beserta jawabannya.