Taksonomi Bloom Harus Dijadikan Pola Dalam Memilih Kkm Pada Aspek Kompleksitas
Tuesday, September 3, 2019
Edit
Seperti diketahui setidaknya ada tiga aspek yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menciptakan Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM), yakni Aspek Kompleksitas, Aspek Sumber Daya Pendukung, dan Intake. Apabila intake siswa sanggup dilihat dari nili rapot sebelumnya, nilai tes masuk, nilai pre tes dan lainnya. Aspek daya dukung sanggup dilihat dari ketersediaan sarana dan prasarana yang sanggup membantu keterlaksanaan acara pembelajaran. Sedangkan aspek kompleksitas dilihat dari tingkat kedalaman materi atau tingkat kesukaran siswa dalam memahami materi belajar.
Hasil analisis yang penulis lakukan terhadap Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM) yang dibentuk guru, ternyata masih banyak guru yang kurang cermat dalam menentukakan tingkat kompleksitas materi pembelajaran. Salah satu pola dalam menentukan kompleksitas materi pembelajaran yakni dengan memperhatikan kata kerja yang dipakai sebagai indikator hasil pembelajaran. Itulah sebabnya guru harus memahami Taksonomi Bloom. Jangan hingga kata kerja dalam kompetensi dasar atau indikator yang diminta hanya menyebutkan atau mendeskripsikan masuk katagori kompleksitas sedang atau tinggi.
Bloom dalam Dimyati dan Mudjiono (2006 : 26-27) mengklasifikasikan prestasi mencar ilmu dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Prestasi mencar ilmu dalam ranah kognitif terdiri dari enam kategori yaitu : pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
1) Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan ihwal hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Hubungan antara fakta dan konsep mata pelajaran. Hal ini dideteksi melalui keberhasilan menjawab tes dalam aspek pemahaman. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, atau metode.
2) Pemahaman, meliputi kemampuan menangkap arti dan makna ihwal hal yang telah dipelajari
3) Penerapan, meliputi kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi persoalan yang faktual dan baru, contohnya memakai prinsip
4) Analisis, meliputi kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan sanggup dipahami dengan baik, contohnya mengurangi persoalan menjadi penggalan yang lebih kecil.
5) Sintesis, meliputi kemampuan membentuk suatu pola baru, contohnya kemampuan menyusun suatu jadwal kerja
6) Evaluasi, meliputi kemampuan membentuk pendapat ihwal beberapa hal menurut kriteria tertentu, contohnya kemampuan menilai hasil karangan.
Keenam jenis sikap di atas bersifat hierarkis, artinya sikap pengetahuan tergolong rendah, dan sikap penilaian tergolong tertinggi.
Berikut ini yakni daftar kata kerja untuk Ranah Kognitif
Jenis Prilaku | Kemampuan Internal | Kata Kerja Operasional |
Pengetahuan (C1) | Mengetahui ................ misalnya: istilah, fakta, aturan, urutan, metode | Mengidentifikasikan Menyebutkan Menunjukkan Memberi nama pada ... Menyusun daftar Menggaris bawahi Menjodohkan Mmemilih Memberi definisi Menyatakan |
Pemahaman (C2) | Menterjemahkan Menafsirkan Memperkirakan Menentukan ................ misalnya: metode, prosedur. Memahami ................... misalnya: konsep, kaidah, prinsip, kaitan antara fakta isi pokok Mengartikan Menginterpretasikan... misalnya: tabel, grafik, bagan | Menjelaskan Menguraikan Merumuskan Merangkum Mengubah Memberi contoh Menyadur Meramalkan Menyimpulkan Memperkirakan Menerangkan Menggantikan Menarik kesimpulan Meringkas Mengembangkan Membuktikan dll. |
Penerapan (C3) | Memecahkan masalah Membuat bagan/ grafik Menggunakan .............. misalnya: metode, prosedur, konsep, kaidah, prinsip | Mendemonstrasikan Menghitung Menghubungkan Melakukan Membuktikan Menghasilkan Meragakan Melengkapi Menyesuaikan Menemukan dll. |
Analisis (C4) | Mengenali kesalahan Membedakan ............... misalnya: fakta-fakta Menganalisis ................ misalnya: struktur, bagian, hubungan | Memisahkan Menyeleksi Memilih Membandingkan Mempertentangkan Menguraikan Membagi Membuat diagran Menganalisis Mendistribusikan Memilah-milah Menerima pendapat dll. |
Sintesis (C5) | Menghasilkan ............... misalnya: klasifikasi, karangan, teori Menyusun .................... misalnya: laporan, rencana, skema, program, proposal | Mengkategorikan Mengkombinasikan Mengarang Merancang Menciptakan Mendesain Menyusun kembali Merangkaikan Menyimpulkan Membuat pola dll. |
Evaluasi (C6) | Menilai berdasarkan norma internal .............. misalnya: hasil karya, mutu ka rangan, dll. | Memperbandingkan Menyimpulkan (akhir) Mengkritik Menilai Mengevaluasi Memberi saran Menberi argumentasi Menafsirkan Merekomendasi Memutuskan dll. |
Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu:
1. Penerimaan (Receiving/Attending) Penerimaan atau Receiving yakni kepekaan seseorang dalam mendapatkan rangsangan (stimulus) dari luar yang tiba kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, tanda-tanda dan lainlain. Termasuk dalam jenjang ini contohnya adalah: kesadaran dan harapan untuk mendapatkan stimulus, mengontrol dan menyeleksi gejalagejala atau rangsangan yang tiba dari luar. Receiving atau attenting juga sering di beri pengertian sebagai kemauan untuk memperhatikan suatu acara atau suatu objek. Pada jenjang ini peserta didik dibina supaya mereka bersedia mendapatkan nilai atau nilainilai yang di ajarkan kepada mereka, dan mereka mau menggabungkan diri kedalam nilai itu atau mengidentifikasikan diri dengan nilai itu.
2. Tanggapan (Responding) Tanggapan atau Responding mengandung arti “adanya partisipasi aktif”. Kaprikornus kemampuan menanggapi yakni kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengikut sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan menciptakan reaksi terhadapnya salah satu cara. Jenjang ini lebih tinggi daripada jenjang receiving.
3. Penghargaan (Valuing) Menilai atau menghargai artinya memperlihatkan nilai atau memperlihatkan penghargaan terhadap suatu acara atau obyek. Dalam kaitan dalam proses mencar ilmu mengajar, peserta didik disini tidak hanya mau mendapatkan nilai yang diajarkan tetapi mereka telah berkemampuan untuk menilai konsep atau fenomena, yaitu baik atau buruk. Bila suatu pemikiran yang telah bisa mereka nilai dan bisa untuk menyampaikan “itu yakni baik”, maka ini berarti bahwa peserta didik telah menjalani proses penilaian.
4. Pengorganisasian (Organization) Mengatur atau mengorganisasikan artinya mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai gres yang universal, yang membawa pada perbaikan umum. Mengatur atau mengorganisasikan merupakan pengembangan dari nilai kedalam satu sistem organisasi, termasuk didalamnya korelasi satu nilai denagan nilai lain., pemantapan dan perioritas nilai yang telah dimilikinya
5. Karakterisasi Berdasarkan Nilainilai (Characterization by a Value or Value Complex) Ini lebih mengacu kepada abjad dan daya hidup sesorang. Tujuan dalam kategori ini ada hubungannya dengan keteraturan pribadi, sosial dan emosi jiwa. Yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki oleh seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Nilai itu telah tertanam secara konsisten pada sistemnya dan telah mempengaruhi emosinya. Pada jenjang ini peserta didik telah mempunyai sistem nilai yang mengontrol tingkah lakunya untuk waktu yang lama, sehingga membentu karakteristik “pola hidup” tingkah lakunya menjadi lebih konsisten, menetap dan lebih gampang diperkirakan.
Kelima jenis sikap tersebut tampak mengandung tumpang tindih dan juga berisi kemampuan kognitif. Kelima jenis sikap tersebut bersifat hierarkis. Perilaku penerimaan merupakan jenis sikap perilaku terendah dan sikap pembentukan pola hidup merupakan jenis sikap tertinggi.
Berikut ini yakni daftar kata kerja untuk Ranah Afektif.
Jenis Prilaku | Kemampuan Internal | Kata Kerja Operasional |
Pengenalan | Menunjukkan ............... misalnya: kesadaran, kemauan, perhatian Mengakui ...................... misalnya: perbedaan, kepentingan | Menanyakan Memilih Mengikuti Menjawab Melanjutkan Memberi Menyatakan Menempatkan dll. |
Pemberian Respon | Mematuhi ...................... misalnya: peraturan tuntutan, perintah Berperan aktif ............... misalnya: - di laboratorium - dalam diskusi - dalam kelompok - dalam organisasi - dalam acara | Melaksanakan Membantu Menawarkan diri Menyambut Menolong Mendatangi Melaporkan Menyumbangkan Menyesuaikan diri Berlatih Menampilkan Membawakan Mendiskusikan Menyatakan setuju Mempraktekkan dll. |
Penghargaan Nilai-Nilai | Menerima suatu nilai Menyukai Menyepakati Menghargai.................... misalnya: - karya seni - pemberian ilmu - pendapat - gagasan dan saran | Menunjukkan Melaksanakan Menyatakan pendapat Mengambil prakarsa Mengikuti Memilih Ikut serta Menggabungkan diri Mengundang Mengusulkan Membela Menuntun Membimbing Membenarkan Menolak Mengajak dll. |
Pengorga- ninsasian | Membentuk sistem nilai. Menangkap korelasi an-tara nilai. Bertanggung jawab. Mengintegrasikan nilai | Merumuskan Berpegang pada Mengintegrasikan Menghubungkan Mengaitkan Menyusun Mengubah Melengkapi Menyempurnakan Menyesuaikan Menyamakan Mengatur Memperbandingkan Mempertahankan Memodifikasi Mengorganisasikan Mengkoordinir Merangkai dll. |
Pengalaman (Kebiasaan) | Menunjukkan ................ misalnya: - doktrin diri - disiplin pribadi - kesadaran moral Mempertimbangkan Melibatkan diri | Bertindak Menyatakan Memperlihatkan Melayani Membuktikan Menunjukkan Bertahan Mempertimbangkan Mempersoalkan dll. |
Ranah psikomotor yakni kemampuan yang dihasilkan oleh fungsi motorik insan yaitu berupa keterampilan untuk melaksanakan sesuatu. Keterampilan melaksanakan sesuatu tersebut, meliputi keterampilan motorik, keterampilan intelektual, dan keterampilan sosial. Rincian dalam domain ini tidak dibentuk oleh Bloom, namun dibentuk oleh jago lain tetapi tetap menurut pada domain yang dibentuk Bloom.
Menurut Simpson dalam Dimyati dan Mudjiono (2006 : 29-30) membagi ranah psikomotorik menjadi tujuh jenis perilaku, yaitu : persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, pembiasaan pola gerakan, dan kreativitas.
1) Persepsi, yang meliputi kemampuan memilah-milahkan (mendeskriminasikan) hal-hal secara khas, dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut. Misalnya pemilahan warna, angka 6 (enam) dan 9 (sembilan).
2) Kesiapan, yang meliputi kemampuan penempatan diri dalam keadaan di mana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini meliputi jasmani dan rohani. Misalnya posisi start lomba lari.
3) Gerakan terbimbing, meliputi kemampuan melaksanakan gerakan sesuai contoh, atau gerakan peniruan. Misalnya menggandakan gerak tari, menciptakan bulat di atas pola.
4) Gerakan yang terbiasa, meliputi kemampuan melaksanakan gerakangerakan tanpa contoh. Misalnya melaksanakan lompat tinggi dengan tepat.
5) Gerakan kompleks, yang meliputi kemampuan melaksanakan gerakan atau ketrampilan yang terdiri dari banyak tahap, secara lancar, efisien, dan tepat. Misalnya bongkar pasang peralatan secara tepat.
6) Penyesuaian pola gerakan, yang meliputi kemampuan mengadakan perubahan dan pembiasaan pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku. Misalnya ketrampilan bertanding.
7) Kreativitas, meliputi kemampuan melahirkan pola gerak-gerak yang gres atas dasar prakarsa sendiri. Misalnya kemampuan menciptakan tari kreasi baru.
Ketujuh jenis sikap tersebut mengandung urutan taraf ketrampilan yang berangkaian. Kemampuan-kemampuan tersebut merupakan urutan fase-fase dalam proses mencar ilmu motorik yang bersifat hierarkikal. Belajar banyak sekali kemampuan gerak sanggup dimulai dengan kepekaan memilah-milah hingga dengan kreativitas pola gerak baru. Hal ini memperlihatkan bahwa kemampuan psikomotorik meliputi kemampuan fisik dan mental.
Berikut ini yakni daftar kata kerja untuk Ranah Psikomotor.
Jenis Prilaku | Kemampuan Internal | Kata Kerja Operasional |
Peniruan | Menafsirkan rangsang-an (stimulus). Kepekaan terhadap rangsangan. | Memilih Membedakan Mempersiapkan Menirukan Menunjukkan |
Penggunaan | Menyiapkan diri secara fisik. | Memulai Mengawali Bereaksi Mempersiapkan Memprakarsai Menanggapi Mempertunjukkan Menggunakan Menerapkan dll. |
Ketepatan | Berkosentarsi untuk menghasilkan ketepatan. | Mempraktekkan Memainkan Mengerjakan Membuat Mencoba Memposisikan dll. |
Perangkaian | Merangkaikan banyak sekali keterampilan. Bekerja berdasarkan pola. | Memasang Membongkar Merangkaikan Menggabungkan Mempolakan dll. |
Naturalisasi | Menghasilkan karya cipta. Melakukan sesutau dengan ketepatan tinggi. | Membangun Membuat Mencipta Menghasilkan karya Mengoperasikan Melakukan Melaksanakan Mengerjakan Menggunakan Mengoperasikan Memainkan Mengatasi Menyelesaikan dll. |
Terima kasih, mudah-mudahan opini ini bermanfaat.