Pengertian Aktiva Tidak Berwujud | Intangible Assets

Baca juga artikel sebelumnya wacana Aktiva Lancar (current assets) dan Aset Tetap (fixed assets).
Kali ini saya akan menulis mengenai jenis aset yang lainnya, yaitu aset tidak berwujud.

 Kali ini saya akan menulis mengenai jenis aset yang lainnya Pengertian Aktiva Tidak Berwujud | Intangible Assets
aktiva tidak berwujud

Aset tidak berwujud ?

Ya, aset yang tidak terlihat wujud fisiknya secara nyata, tidak sanggup disentuh, namun terasa besar manfaatnya.

Keberadaannya sanggup menguntungkan bagi perusahaan yang memilikinya.

Apa saja yang termasuk aktiva tidak berwujud ?

Dan kalau aset tersebut tidak terlihat, bagaimana cara mengukurnya ?

Bagaimana pula cara menilainya ?

Lalu bagaimana cara menjurnal atau mencatatnya ?

Dan juga cara mendapatkanya ? mari kita simak ...

Pengertian Aktiva Tak Berwujud (Intangible Assets)

Pengertian aktiva tak berwujud berdasarkan PSAK :

"Aktiva tak berwujud yaitu aktiva non moneter yang sanggup diidentifikasi, tidak mempunyai wujud fisik secara aktual serta dimiliki guna menghasilkan maupun menyerahkan barang dan jasa, disewakan maupun hanya untuk tujuan administrasi."
Didalam akuntansi, diakuinya sebuah aktiva tak berwujud apabila :
  • Perusahaan berpotensi akan mendapat manfaat ekonomi dimasa yang akan tiba dari aset tersebut
  • Biaya biaya dalam perolehannya sanggup diukur dengan handal
Aktiva tak berwujud diakui sebesar harga perolehan.

Kemudian pada periode selanjutnya dilaporkan sebesar nilai tercatatnya.

Didalam memilih besaran harga perolehan tergantung oleh bagaimana cara perolehan aktiva tak berwujudnya.

Apabila aktiva tak berwujud diperoleh dengan membeli atau transaksi yang memakai kas atau setara kas lainnya, maka harga perolehan aktiva tak berwujudnya sebesar uang yang dikeluarkan/akan dibayarkan.

Dan apabila aset tidak berwujud diperoleh dengan pertukaran dengan aktiva yang lain, maka harga perolehan aktiva tak berwujudnya sebesar harga kekinian dari aktiva yang ditukar.

Contoh Aktiva Tak Berwujud

[1] Hak Sewa (Lease Hold)

Hak sewa diperoleh dari transaksi sewa aktiva tertentu, disahkan oleh notaris dan dalam tempo kurun waktu tertentu.

Contohnya : sewa gedung, sewa kendaraan, sewa mesin. alasan hak sewa diakui sebagai aset tak berwujud karena:
  • Memberikan bantuan bagi perusahaan dimasa mendatang.
  • Memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Contoh Hak Sewa :
  • PT Nivia Rotan menyewa gedung untuk showroom-nya Rp 100.000.000 selama 10 tahun
  • PT Nivia Rotan menyewa kendaraan beroda empat Rp 250.000 per hari untuk kliennya yang berkunjung.
Pencatatan :

Sewa gedung 100.000.000
Kas 100.000.000
Biaya sewa 250.000
Kas 250.000

Kedua transaksi "sewa" tersebut diperlakukan berbeda :
  • Sewa gedung dicatat sebagai harga perolehan aktiva tak berwujud, berupa hak sewa bangunan alasannya yaitu nilainya yang material dan keuntungannya lebih dari satu tahun buku, yaitu selama 10 tahun kedepan.
  • Dalam transaksi sewa mobil, biaya yang dikelaurkan dicatat sebagai BIAYA, alasannya yaitu nilai nominalnya tidak terlalu material dan keuntungannya hanya satu hari atau kurang dari satu tahun buku.

[2] Hak Paten

Hak Paten merupakan hak yang didapat dari inovasi tertentu, penemu tersebut akan mendapat manfaat dalam waktu tertentu dan dimasa mendatang (bisa diperpanjang) misalnya inovasi formula, sistem, inovasi produk, atau rekayasa.

[3] Trade Mark (Merek Dagang) 

Merek dagang yaitu hak yang didapat dari suatu brand komersil tertentu.

Contoh : logo, tulisan, simbol ataupun kombinasinya yang mewakili entitas tertentu.

[4] Organization Cost

Merupakan pengeluaran entitas yang timbul sebelum perusahaan beraktivitas operasi.

Contohnya biaya notaris, biaya ibarat ini dicatat sebagai perolehan aset tak berwujud alasannya yaitu keuntungannya yang diperoleh entitas ketika itu dan dimasa mendatang selama entitas masih beroperasi.

[5] Copyright (Hak Pengadaan)

Merupakan hak yang diberikan alasannya yaitu suatu penulisan, baik itu puisi, novel, karya ilmiah, nada lagu maupun lirik, skenario film.

Hak pengadaan (copyright) sanggup mencakup hak mengedarkan dan memperbanyak karya tersebut.

[6] Perijinan (Licences)

Hak yang didapat dari pemerintahan untuk sanggup melaksanakan kegiatan yang terkait dengan bidang perjuangan perusahaan.

Licences ini ada masa waktunya, apabila telah habis, maka harus diperpanjang/diperbarui. biasanya izin ibarat ini mempunyai jangka waktu lebih dari satu tahun buku, sanggup 3 sampai 30 tahun.

[7] Franchise

Franchise merupakan hak yang didapat guna melaksanakan jenis perjuangan tertentu, memasarkan produk juga mengikuti polanya, penggunaan logo maupun pengelolaannya.

Kesemuanya dimiliki oleh entitas yang menawarkan franchise/waralaba.

[8] Goodwill

Goodwil yaitu keistimewaan atau kelebihan tertentu yang dimiliki suatu entitas.

Goodwill diakui apabila terjadi transaksi pada perusahaan yang dinilai lebih oleh entitas lain.

Transaksi sanggup berupa merger atau akuisisi maupun penjualan perusahaan.

Contohnya keistimewaan perusahaan sanggup muncul alasannya yaitu perusahaan mempunyai reputasi yang sangat bagus, mempunyai produk yang tak dimiliki oleh para pesaing maupun letak perusahaan yang strategis.

Perlakuan Akuntansi Aset Tak Berwujud Dalam akuntansi aktiva tidak berwujud, gotong royong hampir sama permasalahannya dengan aktiva berwujud.
  • Perolehan aset tak berwujud dicatat dan diakui sebesar nilai faktur serta ditambah semua biaya yang menyertai untuk mendapat aset/haknya (sama ibarat aset berwujud).
  • Apabila terjadi pengeluaran sehabis perolehan aset tak berwujud (expenditure), biaya biaya tersebut dikapitalisasi ataupun dibebankan ke periode berjalan, sama ibarat tangible asset.
  • Amortisasi aset tidak berwujud, ibarat halnya penyusutan pada aktiva tetap, dialokasikan harga perolehannya menjadi biaya (beban usaha). 
Pencatatan maupun perhitungan amortisasi sama caranya dengan perhitungan dan pencatatan penyusutan aktiva tetap.
  1. Kecuali trade mark (merk dagang) yang dikelompokan kedalam HPP, secara umum dikuasai Amortisasi merupakan biaya usaha
  2. Metode garis lurus mungkin lebih baik diaplikasikan dalam amortisasi, alasannya yaitu aset tak berwujud intinya tak bekerjasama dengan produk/output yang dihasilkan perusahaan.

Pelaporan Aktiva Tak Berwujud (Disclosure)

Yang dilaporkan aktiva tidak berwujud hanya net value-nya (nilai bersih) sehabis dikurangi oleh akumulasi amortisasi.

Akumulasi amortisasi ini tidak disajikan dalam neraca
Khusus mengenai perlakuan goodwill, lebih jauh sanggup dibaca disini : Pengertian Goodwill

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel