Tersenyumlah Sayang, Jangan Bersedih, Allah Mencintaimu
Friday, June 5, 2020
Edit
Sahabatku, hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian alasannya cobaan dan ujian merupakan sunatullah dalam kehidupan. Manusia akan diuji dengan perkara yang tidak disukainya atau perkara yang menyenangkannya.
Bila engkau memandang segalanya dari Tuhanmu.
Yang membuat segalanya.
Yang menimpakan ujian.
Yang menyebabkan sakit hatimu.
Yang membuat keinginanmu terhalang.
Serta menyusahkan hidupmu.
Pasti akan damailah hatimu.
Karena masakan Allah sengaja mentakdirkan segalanya.
Untuk sesuatu yang tidak akan sia-sia.
Bukan alasannya Allah tidak tahu derita hidupmu.
Ataupun retaknya hatimu.
Tapi mungkin itulah yang ia mau, alasannya ia tahu.
Dengan beginilah hatimu akan menjadi lebih lunak.
Praktis untuk dekat dan bersahabat denganNya”
Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa saya dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, saya hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar saya ke sebuah roda berputar.
Kemudian ia mulai memutar-mutar saya hingga saya merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata “belum !” kemudian ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih jelek lagi ia memasukkan saya ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum !”
Akhirnya ia mengangkat saya dari perapian itu dan membiarkan saya hingga dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah hambar saya diberikan kepada seorang perempuan muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.
Wanita itu berkata “belum !” Lalu ia menawarkan saya kepada seorang laki-laki dan ia memasukkan saya lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis saya berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas “menyiksaku” sekarang saya dibiarkan dingin.
Setelah benar-benar dingin, seorang perempuan anggun mengangkatku dan menempatkan saya dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, alasannya di hadapanku bangun sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang kemudian menjadi sirna tatkala kulihat diriku.
Sahabatku, itulah kehidupan di dunia. Dalam kehidupan ini adakalanya kita mencicipi manisnya hidup dan adakalanya kita mencicipi pahitnya cobaan kehidupan. Tatkala kita ditimpa aneka macam cobaan, kita seperti mengeluh terhadap apa yang menimpa kita. Tapi dibalik itu semua, sadarilah bahwa itu merupakan cara Allah untuk membuat kita kuat, membuat kita lebih baik, membuat kita menjadi orang yang selalu tahu arti dari sebuah kehidupan.
Memang pada ketika itu tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata yang keluar. Tetapi inilah cara Allah membentuk kita dan inilah cara Allah mengubah kita biar menjadi anggun dan memancarkan kemuliaan.
Sahabatku, yakinlah bahwa Allah akan senantiasa membimbing hambaNya yang taat kepadaNya menuju sesuatu yang lebih baik walaupun dengan jalan penuh derita , penuh tangis tapi kelak kalau mengetahui hasil yang kita peroleh dari semua itu maka kita tidak akan menyesal sedikitpun atas semua penderitaan kita. Air mata kesedihan yang kita teteskan akan berganti dengan air mata kebahagiaan .
Dari Anas RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila Allah menyayangi seorang hamba atau ingin membersihkannya, maka Allah memberi dan mencurahkan cobaan kepadanya. Maka apabila hamba itu berdoa dengan mengucapkan “Wahai Tuhanku”, Allah berfirman, “Labbaik wahai hamba-Ku. Tidaklah kau meminta sesuatu kepada-Ku, kecuali Aku memberikannya kepadamu. Adakalanya Aku menyegerakan untukmu dan adakalanya saya menjadikannya simpanan untukmu”. [HR. Ibnu Abid-Dunya]
Sahabatku, apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan berkecil hati, alasannya selesai dari apa yang sedang anda hadapi ialah kenyataan bahwa anda lebih baik, dan semakin anggun dalam kehidupan ini.
Tersenyumlah jikalau dirimu diuji
Tersenyumlah jikalau dirimu dilukai
Tersenyumlah jikalau dirimu disakiti
Tersenyumlah jikalau dirimu dikhianati
Hanya sabar dan syukur yang membuat senyuman.
Ketika kau tetap tersenyum, meskipun merasa sakit...
Ketika kau tetap memberi, meskipun tak pernah dibalas...
Ketika kau tetap ceria, meskipun terluka...
Ketika kau tetap diam, meskipun perih...
Dan ketika kau bahagia, meskipun kehilangan...
Di situlah ketulusan hati sedang diuji...
Kesedihan mengajarkan ihwal indahnya kebahagiaan...
Seperti juga sakit, mengajarkan ihwal nikmatnya sehat...
Dan apabila sakit, Allah SWT yang menyembuhkannya...
Seringkali kita berputus asa tatkala mendapat kesulitan atau cobaan.
Padahal Allah SWT telah memberi akad bahwa di balik kesulitan ada kemudahan, pasti ada jalan keluar yang begitu dekat...
Tidak ada yang kekal di dunia ini, begitupun kesedihan. Bukankah kehidupan ini bagaikan sebuah roda berputar ? Ada masa tiba dan ada masa pergi.
Senang dan susah, sedih dan bangga ialah sebuah ritme kehidupan.
Yang tiba silih berganti, serta mustahil dihindari.
Bersenang-senanglah dikala susah, bergembiralah manakala sedih.
Mungkin esok lusa engkau akan bertemu dengan kesenangan dan kegembiraan.
Bila dirimu tidak bisa melupakan saat-saat sedih dan duka, maka cobalah bersahabat dengannya.
Dikala engkau bisa mengambil makna darinya.
Saat itu kau akan bersyukur.
Betapa indahnya hari-harimu yang telah lalu, betapapun pahitnya.
Ia ialah obat bagimu, sebuah penawar kehidupanmu.
Yang dengannya engkau menikmati manisnya iman...
Sesuatu yang awalnya pahit yang risikonya berbuah manis.
Bila kau berduka cita mengacalah pada lubuk hati.
Disana kau akan menemui bahwa sesungguhnya,
engkau sedang menangisi sesuatu yang pernah engkau syukuri...
Dibalik tangis itu ada kebahagiaan.
Dibalik tangis itu ada senyuman..
Dibalik tangis itu ada anugerah...
Alangkah terhormatnya hati yang luka.
Yang bisa menyanyikan lagu kebahagiaan dengan hati yang gembira...
Hikmah dan perilaku bijaksana merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah kepada hambaNya, sebagaimana Firman-Nya (Artinya) :"Allah menawarkan pesan yang tersirat kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang sanggup mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal." (QS. Al Baqarah: 269)
"Bersabarlah, dan tidaklah kesabaranmu itu melainkan dengan derma dari Allah." (QS. An-Nahl : 127)
Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah pasti Allah akan mencukupkan (keperluan) nya." (QS. Ath Tholaq: 3).
Bangkitlah sahabatku, tersenyumlah... jangan kau biarkan jiwamu terpuruk ataupun lupa dengan sang pencipta dengan segala coba'an-Nya, entah itu berupa kesenangan ataupun kesulitan. Kegagalan juga suatu coba'an.. ingatlah kita insan hanya merancang. Tuhanlah yang menentukan.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk golongan orang yang sabar dalam menghadapi setiap ketentuan-Mu. Jadikanlah kami sebagai hamba-Mu yang selalu bertawakkal dan bergantung kepada-Mu ...
Sumber : https://qolbussalam.wordpress.com/2010/12/11/dongeng-sang-cangkir-cantik/
Bila engkau memandang segalanya dari Tuhanmu.
Yang membuat segalanya.
Yang menimpakan ujian.
Yang menyebabkan sakit hatimu.
Yang membuat keinginanmu terhalang.
Serta menyusahkan hidupmu.
Pasti akan damailah hatimu.
Karena masakan Allah sengaja mentakdirkan segalanya.
Untuk sesuatu yang tidak akan sia-sia.
Bukan alasannya Allah tidak tahu derita hidupmu.
Ataupun retaknya hatimu.
Tapi mungkin itulah yang ia mau, alasannya ia tahu.
Dengan beginilah hatimu akan menjadi lebih lunak.
Praktis untuk dekat dan bersahabat denganNya”
Kisah Sang Cangkir Cantik
Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya. “Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah saya lihat,” ujar si kakek.Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa saya dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, saya hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar saya ke sebuah roda berputar.
Kemudian ia mulai memutar-mutar saya hingga saya merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata “belum !” kemudian ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih jelek lagi ia memasukkan saya ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum !”
Akhirnya ia mengangkat saya dari perapian itu dan membiarkan saya hingga dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah hambar saya diberikan kepada seorang perempuan muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.
Wanita itu berkata “belum !” Lalu ia menawarkan saya kepada seorang laki-laki dan ia memasukkan saya lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis saya berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas “menyiksaku” sekarang saya dibiarkan dingin.
Setelah benar-benar dingin, seorang perempuan anggun mengangkatku dan menempatkan saya dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, alasannya di hadapanku bangun sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang kemudian menjadi sirna tatkala kulihat diriku.
Sahabatku, itulah kehidupan di dunia. Dalam kehidupan ini adakalanya kita mencicipi manisnya hidup dan adakalanya kita mencicipi pahitnya cobaan kehidupan. Tatkala kita ditimpa aneka macam cobaan, kita seperti mengeluh terhadap apa yang menimpa kita. Tapi dibalik itu semua, sadarilah bahwa itu merupakan cara Allah untuk membuat kita kuat, membuat kita lebih baik, membuat kita menjadi orang yang selalu tahu arti dari sebuah kehidupan.
Memang pada ketika itu tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata yang keluar. Tetapi inilah cara Allah membentuk kita dan inilah cara Allah mengubah kita biar menjadi anggun dan memancarkan kemuliaan.
Sahabatku, yakinlah bahwa Allah akan senantiasa membimbing hambaNya yang taat kepadaNya menuju sesuatu yang lebih baik walaupun dengan jalan penuh derita , penuh tangis tapi kelak kalau mengetahui hasil yang kita peroleh dari semua itu maka kita tidak akan menyesal sedikitpun atas semua penderitaan kita. Air mata kesedihan yang kita teteskan akan berganti dengan air mata kebahagiaan .
Dari Anas RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila Allah menyayangi seorang hamba atau ingin membersihkannya, maka Allah memberi dan mencurahkan cobaan kepadanya. Maka apabila hamba itu berdoa dengan mengucapkan “Wahai Tuhanku”, Allah berfirman, “Labbaik wahai hamba-Ku. Tidaklah kau meminta sesuatu kepada-Ku, kecuali Aku memberikannya kepadamu. Adakalanya Aku menyegerakan untukmu dan adakalanya saya menjadikannya simpanan untukmu”. [HR. Ibnu Abid-Dunya]
Sahabatku, apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan berkecil hati, alasannya selesai dari apa yang sedang anda hadapi ialah kenyataan bahwa anda lebih baik, dan semakin anggun dalam kehidupan ini.
Tersenyumlah jikalau dirimu diuji
Tersenyumlah jikalau dirimu dilukai
Tersenyumlah jikalau dirimu disakiti
Tersenyumlah jikalau dirimu dikhianati
Hanya sabar dan syukur yang membuat senyuman.
Ketika kau tetap tersenyum, meskipun merasa sakit...
Ketika kau tetap memberi, meskipun tak pernah dibalas...
Ketika kau tetap ceria, meskipun terluka...
Ketika kau tetap diam, meskipun perih...
Dan ketika kau bahagia, meskipun kehilangan...
Di situlah ketulusan hati sedang diuji...
Kesedihan mengajarkan ihwal indahnya kebahagiaan...
Seperti juga sakit, mengajarkan ihwal nikmatnya sehat...
Dan apabila sakit, Allah SWT yang menyembuhkannya...
Seringkali kita berputus asa tatkala mendapat kesulitan atau cobaan.
Padahal Allah SWT telah memberi akad bahwa di balik kesulitan ada kemudahan, pasti ada jalan keluar yang begitu dekat...
Tidak ada yang kekal di dunia ini, begitupun kesedihan. Bukankah kehidupan ini bagaikan sebuah roda berputar ? Ada masa tiba dan ada masa pergi.
Senang dan susah, sedih dan bangga ialah sebuah ritme kehidupan.
Yang tiba silih berganti, serta mustahil dihindari.
Bersenang-senanglah dikala susah, bergembiralah manakala sedih.
Mungkin esok lusa engkau akan bertemu dengan kesenangan dan kegembiraan.
Bila dirimu tidak bisa melupakan saat-saat sedih dan duka, maka cobalah bersahabat dengannya.
Dikala engkau bisa mengambil makna darinya.
Saat itu kau akan bersyukur.
Betapa indahnya hari-harimu yang telah lalu, betapapun pahitnya.
Ia ialah obat bagimu, sebuah penawar kehidupanmu.
Yang dengannya engkau menikmati manisnya iman...
Sesuatu yang awalnya pahit yang risikonya berbuah manis.
Bila kau berduka cita mengacalah pada lubuk hati.
Disana kau akan menemui bahwa sesungguhnya,
engkau sedang menangisi sesuatu yang pernah engkau syukuri...
Dibalik tangis itu ada kebahagiaan.
Dibalik tangis itu ada senyuman..
Dibalik tangis itu ada anugerah...
Alangkah terhormatnya hati yang luka.
Yang bisa menyanyikan lagu kebahagiaan dengan hati yang gembira...
Hikmah dan perilaku bijaksana merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah kepada hambaNya, sebagaimana Firman-Nya (Artinya) :"Allah menawarkan pesan yang tersirat kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang sanggup mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal." (QS. Al Baqarah: 269)
"Bersabarlah, dan tidaklah kesabaranmu itu melainkan dengan derma dari Allah." (QS. An-Nahl : 127)
Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah pasti Allah akan mencukupkan (keperluan) nya." (QS. Ath Tholaq: 3).
Bangkitlah sahabatku, tersenyumlah... jangan kau biarkan jiwamu terpuruk ataupun lupa dengan sang pencipta dengan segala coba'an-Nya, entah itu berupa kesenangan ataupun kesulitan. Kegagalan juga suatu coba'an.. ingatlah kita insan hanya merancang. Tuhanlah yang menentukan.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk golongan orang yang sabar dalam menghadapi setiap ketentuan-Mu. Jadikanlah kami sebagai hamba-Mu yang selalu bertawakkal dan bergantung kepada-Mu ...
Sumber : https://qolbussalam.wordpress.com/2010/12/11/dongeng-sang-cangkir-cantik/