Penyusutan Metode Garis Lurus | Straight Line Method
Monday, October 14, 2019
Edit
Penyusutan Metode Garis Lurus
Seperti di ketahui, metode penyusutan terdiri dari beberapa metode, diantaranya:- Metode Penyusutan Garis Lurus
- Metode Penyusutan Menurun Ganda
- Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun
- Metode Penyusutan Satuan Jam Kerja
- Metode Penyusutan Satuan Hasil Produksi
Dan jikapun harus melaksanakan perubahan metode penyusutan, hendaknya diberikan klarifikasi mengenai alasan perubahan metode dalam sistem akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan.
Metode Penyusutan Garis Lurus | Straight Line Method
Penyusutan Metode Garis Lurus ini ialah salah satu metode yang termasuk paling banyak diaplikasikan oleh perusahaan perusahaan di indonesia.Metode garis lurus ini menganggap aktiva tetap akan menunjukkan kontribusi yang merata di sepanjang masa penggunaannya.
Sehingga aset tetap akan mengalami tingkat penurunan fungsi yang sama dari periode ke periode lainnya sampai aktiva tetap tersebut tidak digunakan kembali dalam aktivitas operasional perusahaan.
Perhitungan penyusutannya:
rumus penyusutan aset tetap metode garis lurus |
Bisa juga memakai persentase:
rumus penyusutan aset tetap metode garis lurus |
Contoh Soal Penyusutan Metode Garis Lurus :
Sebuah mesin diperoleh pada tanggal 6 Juni 2014, harga perolehan mesin tersebut sebesar Rp 13.000.000Mesin tersebut ditaksir mempunyai umur irit 10 tahun.
Dan apabila nanti sudah tidak digunakan lagi atau aset ditarik penggunaannya, diperkirakan mesin tersebut masih sanggup ditimbang kiloan (spesialisasi orang madura nih, hehe becanda) besi tuanya sanggup dijual seharga Rp 1.000.000.
Dalam pencatatan akuntansi aktiva tetap, perusahaan memakai METODE GARIS LURUS
Perhitungan Penyusutan :
Beban penyusutan untuk tahun 2014, dihitungan dengan cara :Beban Penyusutan | = | 7/12 x [(Rp 13.000.000 – 1.000.000) : 10 tahun] |
= | Rp 699.999 |
*Rp 699.999 kita bulatkan saja menjadi Rp 700.000 untuk memudahkan
# Tunggu.. Darimana angka 7/12 ?
Begini... Dalam 1 tahun, terdapat 12 bulan, dan mesin tersebut mulai dioperasikan mulai Bulan Juni
Makara selama tahun 2014, mesin tersebut digunakan pada bulan :
Juni - Juli - Agustus - September - Oktober - November - Desember.
Makara pada tahun 2014, Mesin tersebut digunakan selama 7 Bulan
Maka penyusutan selama 7 Bulan tersebut : 7/12
Seandainya mesin tersebut diperoleh tanggal 1 januari, maka pada tahun 2014 mesin tersebut digunakan selama 12 bulan dan dihitung dengan cara :
12/12 x [(Rp 13.000.000 – 1.000.000) : 10] …….dan seterusnya
Dan untuk tahun 2015, maka beban penyusutannya selama 12 bulan full jadi memakai 12/12
Atas pembebanan penyusutan tahun 2014 dicatat sebagai berikut :
31 Desember 2014 :
Debit | | | Depreciation | Rp 700.000 | ||
Kredit | | | Accumulated Depreciation | Rp 700.000 |
Apabila kita teruskan, maka akan penyusutan selama 10 tahun akan terlihat ibarat tabel penyusutan dibawah ini
Tabel penyusutan metode garis lurus |
# Pada simpulan periode, penyusutan ini juga harus dilakukan jurnal penyesuaian. Mengapa?
Gunanya ialah untuk ini: mencatat nilai buku mesin yang sebenarnya. Seperti diketahui, penyusutan mesin artinya nilai mesin yang berkurang. Makara bukan hanya mencatat ratifikasi beban saja. Tapi juga: berkurangnya nilai mesin itu sendiri.
Nilai mesin berkurang sebesar akumulasi penyusutan tahun berjalan.
Pencatatan dalam jurnal pembiasaan 2014:
Debit | | | Accumulated Depreciation | Rp 700.000 | ||
Kredit | | | Machine | Rp 700.000 |
Demikianlah metode penyusutan metode garis lurus, untuk metode selanjutnya, metode penyusutan menurun ganda, silahkan baca di : Penyusutan Metode Saldo Menurun