Teori Dan Model Mengajar
Monday, October 14, 2019
Edit
Menurut Ausabel, mengajar ialah upaya menciptakan struktur sesuatu yang dipelajari supaya gampang dipahami. Ada tiga konsep advance organizer, kebermaknaan, dan berguru bermakna Advance organizer ialah menguraikan garis besar bahan gres yang dikaitkan dengan yang sudah diketahui atau mengawali uraian rinci bahan baru. Kaprikornus dengan advance organizer, siswa memperoleh citra yang lingkaran antara yang sudah diperoleh dengan yang akan diperoleh. Kemudian, guru menumbuhkan kebermaknaan logik dan psikologik. Belajar bermakna ialah dimilikinya kesiapan berguru lantaran sudah memahami hakiki substansial dan hakiki kebutuhan individual yang sedang dan akan dipelajari.
Menurut Gagne, mengajar ialah penataan situasi belajar, baik situasi mengajar itu sendiri maupun situasi yang mendukung acara mengajar. Menurut ia setiap ilmu mempunyai susunan hirarki tersendiri. Untuk memahami jenjang yang lebih tinggi, perlu memahami jenjang yang Iebih bawah. Urutan dari bawah jenjang tersebut ialah ; berguru isyarat, berguru stimulus respons, berguru merangkai, berguru asosiasi verbal, berguru membedakan, berguru konsep, berguru aturan, dan berguru pemecahan masalah.
Mengenai model mengajar, sedikitnya ada empat kelompok yaitu (a) model pengolahan informasi, (b) model interaksi sosial, (c) model modifikasi perilaku, dan (d) model personal-humanistik. Model pertama pengolahan informasi, bertolak dan prinsip mengolah data, mendeteksi masalah, menyusun konsep, memecahkan masalah, dan memakai simbol-simbol. Contob model pengolahan informasi. Hilda Taba memakai pengajaran induktif. Scwab memakai model inquiri atau penemuan. Bruner memakai model pembentukan konsep. Piaget, Siegel dan E. Sulivan memakai developmental. Ausabel memakai advance organizer. Model kedua model interaksi sosial, mendasarkan pada dua asumsi, yaitu (a) duduk masalah sosial diidentifikasi, disepakati di dalam dan dengan proses sosial. (b) proses sosial demokratis memperbaiki masyarakat. Model ketiga, memakai modifikasi sikap yang dilakukan dengan penguatan dengan impian terjadi proses belajar. Model keempat, personal humanistik dilakukan oleh Carl Rogers dengan memakai model mengajar non-direktif, menekankan pembentukan kemampuan sendiri untuk pemahaman dan inovasi din sehingga terbentuk konsep diri W. Schutz menampilkan model awareness pelatihan yang menekankan penjajagan dan penyedaran diri untuk memahami orang lain. W. Glasser menampilkan model pertemuan kelas untuk pembentukan pemahaman diri dan tanggung jawab.